BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
zaman dahulu, susu telah menjadi bahan pokok pangan manusia. Susu diambil dari
hewan yang memiliki kelenjar susu seperti sapi, kambing, dan kerbau. Susu
diyakini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Di Indonesia, dalam Pedoman
Gizi Seimbang (PGS), susu dimasukkan sebagai salah satu bahan makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai sumber protein yang penting bagi
tubuh. Dibeberapa bangsa terutama Bangsa Eropa, minum susu telah menjadi
kebiasaan ketika sarapan. Namun di Indonesia, menurut beberapa pendapat
mengenai perihal kebiasaan minum susu, orang Indonesia dinyatakan sebagai
bukan milk drinker.Orang Indonesia dinyatakan sebagai bukan milk
drinker maksudnya orang Indonesia, terutama orang Jawa, memiliki
kebiasaan makan nasi, mereka mengonsumsi susu hanya saat mereka mampu
membelinya.Hal ini terjadi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan
persediaan. Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin bertambah,
produksi susu semakin ditingkatkan.Tidak hanya produk susu segar, tapi juga
produk-produk olahan susu yang semakin bervariatif. Bentuk susu yang
biasanya cair, bisa diolah dalam bentuk padat, gel, serbuk, dan bahkan dapat
dibuat kerupuk. Variasi ini memudahkan masyarakat untuk meningkatkan minat
dalam mengonsumsi susu. Dalam makalah ini akan dibahas lebih jelas
mengenai jenis, komposisi, syarat umum, sifat khas, hasil olah, manfaat,
mutu dan penyimpanan
susu.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa saja
jenis-jenis susu?
2. Bagaimana
komposisi dan nilai gizi susu?
3. Apa
syarat umum susu sehingga layak untuk dikonsumsi?
4. Apa saja
sifat khas yang dimiliki susu?
5. Apa saja
produk hasil olahan susu?
6. Bagaimana
manfaat susu bagi orang-orang yang mengonsumsinya?
7. Bagaimana
mutu dan cara penyimpanan susu?
C. Tujuan
Mengetahui
jenis, komposisi, syarat umum yang baik, sifat khas, hasil olahan,
manfaat, dan cara penyimpanan susu.
D. Manfaat
Agar dapat
menjadi salah satu literatur yang membahas tentang susu.
BAB II
KAJIAN
TEORI
A. Jenis
Susu
1. Susu Sapi
1. Susu Sapi
Susu sapi disebut juga darah putih bagi tubuh karena
mengandung banyak vitamin dan berbagai macam asam amino yang baik
bagi kesehatan tubuh.Tiap 100 Gram susu sapi mengandung :
·
Kalori 61,00
Kkal
·
Protein 3,20 g
·
Lemak 3,50
g
·
Karbohidrat 4,30
g
·
Kalsium 143,00
mg
·
Fosfor 60,00
g
·
Besi 1,70
g
·
Vitamin A 130,00
SI
·
Vitamin B1 (tiamin) 0,03
mg
·
Vitamin C 1,00
mg
·
Air 88,33
g
Menurut jenis sapi perah, susu
sapi dibedakan menjadi enam. Komposisi rata-rata zat-zat makanan yang
terdapat dalam air susu dapat dilihat pada table berikut.
|
Jenis
|
Bahan
kering
|
Protein
|
Lemak
|
Laktosa
|
Mineral
|
|
FriesHolland
Ayrshire
BrownSwiss
Guernsey
Jersey
Zebu
|
12.20
13.10
13.30
14.40
15.00
13.30
|
3.10
3.60
3.60
3.80
3.90
3.40
|
3.50
4.10
4.00
5.00
5.50
4.20
|
4.90
4.70
5.00
4.90
4.90
5.00
|
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.80
|
Susu sapi mengandung sedikit
sekali zat besi, mineral yang berfungsi penting dalam pembentukan sel darah
merah dan pertumbuhan. Pemberian susu sapi sepanjang tahun pertama,
meningkatkan resiko anemia akibat defisiensi zat besi yang berhubungan dengan
kelambatan perkembangan mental dan fisik. Untuk itu, susu sapi tidak baik
dikonsumsi bayi.
2. Susu
Kambing
Dewasa ini susu
kambing mulai banyak diproduksi di Indonesia. Susu kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam jangka
waktu 0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi jika
dibandingkan dengan susu sapi. Susu Kambing dapat menjadi alternatif bagi
konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Keistimewaan susu
kambing diantaranya :
a) Kaya Protein,enzim,mineral,vitamin A,dan Vitamin B
(riboflavin). Beberapa jenis enzim juga terdapat dalam susu kambing,
antara lain : Ribonuklease,Alkalin Fosfate,Lipase, dan Xantin Oksidase.
Sementara beberapa mineral yang terkandung dalam susu kambing yaitu Kalsium,
Kalium, Magnesium, Fosfor, Klorin dan Mangan.
b) Mengandung Antiantritis (inflamasi sendi)
c) Mempunyaikhasiatuntukmengobati Demam, Penyakit
Kulit, Gastritis
(gangguan lambung), Asma, dan insomnia
(sulit tidur)
d) Molekul lemaknya kecil sehingga mudah dicerna
e) Bila disimpan di tempat dingin, tidak merubah
kualitas khasiatnya.
Ciri-ciri susu kambing murni yang dalam keadaan
baik dapat mudah dikenal dari fisiknya sebagai berikut :
1.Bila kondisi beku-18 derajat susu harus terlihat
berwarna kekuning-kuningan (kandungan kalsium
tinggi)
2. Mudah cair dalam suhu ruang (kandungan air
rendah)
3. Mudah diremas setelah dikeluarkan 30 menit
dari freezer
4. Aroma susu tercium dengan rasa sedikit manis
dan gurih
5. Krim susu dengan air menyatu dan tidak
pecah/menggumpal
6. Bau khas kambing tidak tercium menyengat
Faktor yang menyebabkan susu kambing murni menjadi
berubah diantaranya :
1. Susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya
2. Suhu tempat penyimpanan yang tidak
standart/tidak stabil
3. Mengalami beberapa kali cair kemudian membeku
kembali
4. Kebersihan kandang yang tidak terjaga serta
pakan yang kurang berkualitas
5. Tercampur dengan kolostrum susu kambing pada
awal masa kelahiran
3. ASI
Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk
konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang
belum dapat mencerna makanan padat.ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang
keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi
melawan penyakit.Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh
air susu dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai berusia 1
tahun.
Hal hal yang
mempengaruhi produksi ASI :
1. Makanan.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
3. Penggunaan alat kontrasepsi.
4. Perawatan payudara.
5. Anatomis payudara.
6. Faktor fisiologi.
7. Pola istirahat.
8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
9. Faktor obat-obatan.
10. Berat lahir bayi.
11. Umur kehamilan saat melahirkan.
12. Konsumsi rokok dan alkohol.
Tingkat
Laktasi:Komposisi air susu berubah pada tiap
tingkat laktasi. Perubahan yang terbesar terjadi pada saat permulaan dan
terakhir periode laktasi.
Kolostrum : Sekresi
pertama setelah proses kelahiran. Komposisinya sangat berbeda dengan komposisi
susu sapi Fries Holland.
�
Konsentrasi zat padatnya lebih tinggi.
� Casein,
protein whey (terutama globulin), garam mineral lebih tinggi (Ca, Mg, P, Cl
lebih tinggi, Potasium lebih rendah)
� Laktosa
lebih rendah.
� Lemak bisa
lebih tinggi bisa lebih rendah.
Perbandingan
komposisi kolostrum dengan susu Fries Holland dapat dilihat pada table di bawah
ini.
|
Komponen
|
Kolostrum
(%)
|
Kolostrum
ke 2 & 3 (%)
|
Susu FH
(%)
|
|
Total Solid
Protein
Imunne globulin
Laktosa
|
22,3
18,8
13,1
2,5
|
10,5
5,5
1,0
4,0
|
8,6
3,25
0,09
4,6
|
B. Komposisi
Susu
Komposisi
secara normal, rata-rata susu mengandung lemak 3,9%; protein 3,4%; laktosa
4,8%; abu 0,72%; air 87,10%; sitrat; vitamin A, B, C dan enzim.Terdapat
perbedaan komposisi air susu manusia dan berbagai jenis Ternak, hal tersebut
dapat dilihat pada di bawah ini. Demikian pula meskipun sama-sama sapi
perah, tetapi jika dari keturunan yang berbeda, hasil dan komposisi susunya
juga berbeda. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Komposisi Rata-rata Zat-zat Makanan dalam Air Susu dari Berbagai Jenis Ternak
Mamalia (%)
|
Jenis
|
Bahan
kering
|
Protein
|
Lemak
|
Laktosa
|
Mineral
|
|
Manusia
Sapi perah
Domba
Kambing
Kerbau
Sapi zebu
|
12.60
12.83
17.00
13.00
21.40
13.30
|
2.00
3.50
3.20.
3.70
5.50
3.40
|
3.50
3.80
3.20
4.00
10.50
4.20
|
6.80
4.90
4.70
4.45
4.50
5.00
|
0.30
0.73
0.90
0.85
0.85
0.80
|
Komposisi
susu bervariasi dan tergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi susu terutama spesies, variasi genetik dalam spesies,
kesehatan, lingkungan, manajemen, stadium laktasi, pakan dan umur antara lain:
1. Air
Susu
mengandung air sebesar 87.90 %. Fungsinya sebagai pelarut bahan kering.
2. Lemak
Besar kecilnya butiran lemak ditentukan oleh kadar air
di dalamnya. Makin banyak air makin besar globuler (butiran lemak dalam susu)
dan keadaan ini dikhawatirkan akan menjadi pecah. Bila globuler pecah maka susu
juga akan pecah. Dan susu yang pecah tidak dapat dipisahkan lagi oleh krimnya,
tidak dapat lagi dijadikan sebagai bahan makanan. Dan akibatnya, susu akan
menyerap bau di sekitar.Kadar lemak dalam susu sangatlah berarti dalam
penentuan nilai gizi susu itu sendiri. Buckle et al., (1987) menyatakan kerusakan
pada lemak dapat terjadi merupakan sebab dari perkembangan cita rasa yang
menyimpang dalam produk-produk susu, seperti :
a. Ketengikan, disebabkan karena hidrolisa
dari gliserida dan pelepasan asam
lemak seperti butirat dan kaproat, yang punya bau keras, khas dan tidak
menyenangkan.
lemak seperti butirat dan kaproat, yang punya bau keras, khas dan tidak
menyenangkan.
b. Tallowness yang disebabkan karena
oksidasi asam lemak tak jenuh.
c. Flavor
teroksidasi yang disebabkan karena oksidasi fosfolipid.
d. Amis/bau
seperti ikan yang disebabkan karena oksidasi dan reaksi hidrolisa.
3. Protein
Protein rata-rata dalam susu sebesar 3.20%, terdiri
dari 2.70% casein (bahan keju), dan 0.50% albumen. Beberapa hari setelah induk
sapi melahirkan, kandungan albumin sangat tinggi pada susu dan akan normal
kembali setelah 7 hari.
4. Laktosa
Kadar laktosa dalam susu dapat dirusak oleh beberapa
jenis kuman pembentuk asam susu. Pemberian laktosa pada susu dapat menyebabkan
mencret atau gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa.[1]
5. Vitamin
dan enzim
Bila susu
dipanaskan, dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1 akan
hilang, dan vitamin C akan hilang sebesar 20-60%.[1]
C. Syarat
Umum Susu Yang Baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu,
susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak
bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak
faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan,titik beku,titik
didih,dan tingkat keasaman.
Warna
susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya.Warna
susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna
putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein,
dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut
menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil,
warna biru akan muncul.
Susu
terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula
laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah
bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu,
kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang
dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah
bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu
adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah
susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan
kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya
berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak,
serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia
adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan
titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan
penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang
berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter,
artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu
segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat
kolostrum ataupun aktivitas bakteri.
D. Sifat
Khas Susu
Sifat fisik susu terutama dipengaruhi oleh komposisi susu yang banyak
mengandung air. Selain air susu juga mengandung lemak, protein, mineral, dan
laktosa. Sifat susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang
baik sekali bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak baik
akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya (“zoonosis”). Disamping
itu susu sangat mudah sekali menjadi rusak terutama karena susu merupakan bahan
biologic.
Air susu
selama didalam ambing atau kelenjar air susu dinyatakan steril, akan tetapi
begitu berhubungan dengan udara air susu tersebut patut dicurigai sebagai
sumber penyakit bagi ternak dan manusia. Sifat fisik susu meliputi warna, bau,
rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya.
Sedangkan sifat kimia susu yang dimaksud adalah pH dan keasamannya.
Sifat Fisik
Susu :
1. Warna
air susu
Warna air
susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa
ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna
air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihdari susu merupakan hasil dispersi dari
refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan
calsium phosphat. Warna kuning susu karena substansi karoten yang berasal dari
tanaman hijau sebagai pakannya. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan
menunjukkan warna kebiruan.
Air susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena
pengaruh adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak
dan micell-micell protein. Air susu yang berwarna
kemerah-merahan diduga berasal dari susu sapi yang menderita mastitis. Susu
yang berwarna kebiruan menunjukkan air susu telah dicampur dengan air yang
terlampau banyak, sedangkan air susu yang berlendir dan menggumpal menunjukkan
bahwa air susu tersebut telah rusak.
2. Rasa
dan bau air susu
Susu yang
baik memiliki rasa yang sedikit manis,rasa manis ini berasal dari laktosa.
Sedangkan rasa asin berasal dari garam-garam mineral flourida dan sitrat. Bau
susu yang normal seperti bau sapi. Sedangkan bau yang menyimpang dari susu
normal dapat berasal dari :
·
Penyebab fisiologis : bau dari badan sapi yang
dipindahkan ke dalam susu, cita rasa pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah,
bawang putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke dalam susu jika
bahan-bahan itu mencemari pakan dan airminum sapi.
·
Penyebab
enzimatis : menghasilkan bau tengik karena enzim lipase pada lemak susu.
·
Penyebab
bakteri : terjadinya fermentasi lactosa menjadi asam laktat dan hasil-hasil
metabolisme yang berasal dan bersifat volatile. Sebab lainnya adalah dari
bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping
metabolik lainnya yang mudah menguap.
·
Penyebabkimia
: karena oksidasi lemaksusu.
·
Penyebab mekanis : karena absorbsi bau-bauan yang
berasal dari lingkungan seperti sabun, cat, larutan clorida.(bila susu mungkin
menyerap cita rasa cat yang ada disekitarnya.)
Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap.
Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau
disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.
3. Berat
jenis air susu
Air susu
mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air
susu adalah 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut
codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan
yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati
para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah
mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam
setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang
lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya
gas yang timbul di dalam air susu.
4.
Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti
BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu
biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP,
viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air
susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air
susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega. [4]
5. Titik beku dan titik cair dari air susu
Pada
codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.500°C. Akan
tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.520°C. Titik beku air adalah
0°C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan
mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena
campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar
dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air
susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air
susu dengan air.
6. Daya cerna air susu
Air susu
mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan
dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu
dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik
dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya dengan air susu.
7. Sifat PembentukanKrem
Bila susu
dibiarkan dalam gelas beberapa waktu, terlihat selapis krem di permukaan susu
karena butir-butir lemak mengapung di atas. Susu permulaan masa laktasi
mengandung butir-butir lemak yang besar sehingga lebih cepat mengapung dari
pada susu akhir masa laktasi yang mengandung butir-butir lemak lebih kecil.
Kecepatan mengapung krem diatas permukaan dipengaruhioleh tiga factor
yaitujumlahlemak, ukuranataudiameterbutir-butirlemak dan
suhuataupemanasan. Susu segar yang didinginkan pada suhu 4○C akan
memberikan lapisan krem yang maksimal dan paling jelas. Homogenisasi akan
merusak sifat-sifat pembentukan krem. Sedangkan susu yang dipasteurisasi pada
temperature 71,7○C akan memperlihatkan kehilangan sifst-sifat
pembentukan krem sama sekali.
Sifat
Kimia Susu :
Keasaman dan pH Susu,Kertas lakmus biru akan berubah
menjadi merah jika dicelupkan dalam susu segar, namun jika lakmus merah yang
dicelupkan, lakmus juga akan berubah menjadi biru. hal tersebut disebut
sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa
sekaligus. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7.
Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam
susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam
susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh
berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek,
asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila
nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan
bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri,
oleh karena itu air susu segar memiliki kisaran pH 6,6-6,7, nilai pH ini banyak
dipengaruhi oleh kandungan fosfat, sitrat dan protein yang ada dalam susu.
E. Hasil Olahan Susu
1. Susu
Pasteurisasi
Susu yang dipanaskan untuk mencegah kerusakan karena
mikroorganisme dan enzim. Ada 2 cara pasreurisasi, yaitu pasteurisasi lama/Low
Temperature Long Time (susu dipanaskan pada suhu 65-70% selama 30 menit, tahan
disimpan 3-6 hari pada suhu pendigin) dan pasteurisasi sekejap/High Temperarure
Short Time (susu dipanaskan pada suhu 8-95○C selama 15-16 detik).
2. Susu
Homogenisasi
Susu homogen adalah susu yang telah diproses untuk
memecah butiran lemak, sehingga setelah 48 jam penyimpanan pada suhu 10-15○C
tidak terjadi pemisahan krim pada susu.
3. Susu
Steril
Susu steril adalah susu yang dihomogenasi sampai lebih
dari titik didih (110○C) dalam waktu singkat.
4. Susu
Kental Manis
Susu yang diperoleh dari peternakan distandarisasi
dengan ditambahkan krim maupun susu skim, sehingga perbandingan tetap dari
lemak : benda padat bukan lemak menjadi 9 : 22. Susu kemudian dihangatkan,
ditambahkan gula sehingga diperoleh konsentrasi gula 62,5% sebagai sukrosa
dalam produk akhir. Selanjutnya adalah proses penguapan susu yang sudah
mengandung gula dengan menggunakan penguap hampa pada suhu mencapai 77○C.
Pada suhu 49○C fase cair dari produk yang dikentalkan menjadi jenuh
dengan laktosa, dan pada waktu didinginkan terjadi larutan jenuh dan
kristalisasi. Setelah proses kristalisasi selesai, susu kental
didinginkan, kemudian dimasukkan ke dalam drum-drum penyimpanan untuk diisikan
ke dalam kaleng.
5. Susu
Evaporasi
Susu evaporasi atau susu kental tawar mengandung solid
2,25 kali dari susu segar. Cara pembuatannya hampir sama dengan susu kental
manis, hanya saja tidak ditambahkan gula.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah produk susu yang dibuat dengan cara
fermentasi. Susu yang akan difermentasi dipanaskan sampai 90○C
selama 15-30 menit,kemudian didinginkan sampai 43○C. Setelah itu
ditambahkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus, diinkubasi kira-kira 3 jam sampai tercapai pH 4,0-4,5.
Produk didinginkan sampai 5○C dan siap dikemas.
7. Kefir
Kefir merupakan produk olahan susu yang hampir mirip
dengan yoghurt, tetapi proses fermentasinya menggunakan bakteriStreptococcus
lactis, Lactobacillus bulgaricus, dan ditambah
khamir (ragi) untuk memfermentasi laktosa.
8. Keju
Keju dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, diperoleh
dengan penggumpalan bagian casein/endapan protein dari susu dan susu skim.
Penggumpalan terjadi dengan adanya rennet atau dengan meningkatkan keasaman
susu melalui fermentasi asam laktat. Sebagian besar keju diproduksi dengan
menggunakan rennet yang berasal dari binatang. Pada akhir 1980an rennet dari
jamur dan bakteri mulai dikembangkan karena adanya kelangkaan rennet yang
berasal dari binatang. Selain itu,ada beberapa tanaman alternatif yang memiliki
enzim untuk mengentalkan susu, diantaranya kulit pohon ara, mallow, dan
thistle.
9. Mentega
Mentega
terbuat dari lemak susu yang didalamnya ditambahkan garam untuk mendapat rasa
yang lebih baik dan untuk menjaga mutu.Kandungan gizi mentega tergantung pada
kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut lemak. Mentega tidak mengandung
laktosa dan mineral, serta berprotein rendah. [5]
Mutu mentega dipengaruhi mutu krim yang digunakan dan
penanganan lanjut pada produk akhir. Mikroorganisme juga berperan dalam
mempengaruhi mutu mentega. Krim yang telah mengalami kerusakan oleh bakteri
akan mempunyai rasa kurang enak yang mempengaruhi rasa mentega.
10. Tahu
susu/Dali
Tahu susu merupakan produk yang dibuat dengan
mencampurkan susu dengan air perasan ekstrak pepaya (papain) 0,2/liter susu,
dipanaskan/dikukus 30-40 menit dengan api sedang sampai menggumpal.
11. Susu
Bubuk
Kandungan total padatan padatan susu bubuk 97% dengan
spray drier. Susu bubuk ada 2 macam, whole milk (protein 24,6%) dan skim milk
(35,6%).
12. Dodol
Susu
Dodol susu dibuat dengan cara merebus air susu hingga
mendidih, kemudian ditambahkan gula dan dididihkan lagi selama 2,5 jam sambil
diaduk. Setelah mengental ditambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil
diaduk, didiamkan,kemudian dipotong-potong.
13. kerupuk Susu
Kerupuk
susu dibuat dengan cara merebus susu kemudian ditambahkan bumbu dan tepung
kanji hingga menjadi adonan yang tidak lengket. Adonan tersebut dimasukkan ke
dalam air mendidih, didinginkan, diiris, dijemur kemudian digoreng.
F. Manfaat Susu
Manfaat
dari susu antara lain :
1. Susu
mengandung Potassium, yang dapat menggerakkan dinding pembuluh darah pada
saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi bahaya
akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan jantung.
2.
menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan
lain yang diserap oleh tubuh.
3. ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat memperkuat daya tahan fungsi syaraf, mencegah
pertumbuhan tumor pada sel tubuh.
4. Kandungan
tyrosine dalam susu dapat mendorong
hormon kegembiraan—unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar.
5. Kandungan
yodium, seng dan leticin dapat
meningkatkan secara drastis
keefisiensian kerja otak besar.
6. Zat
besi,tembaga dan vitamin A dalam susu
mempunyai fungsi terhadap kecantikan,yaitu dapat mempertahankan kulit agar
tetap bersinar.
7. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang
menuyusut dan patah tulang.
8.
Susu menyediakan hampir dua-pertiga
kebutuhan vitamin D dalam makanan.
9. Kandungan
magnesium dalam susu dapat membuat
jantung dan sistem syaraf tahan terhadap kelelahan.
10. Kandungan
Seng pada susu sapi dapat
menyembuhkan luka dengan cepat.
11. Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.
11. Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.
12. Terdapat
macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
13. Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
13. Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
14.
Menurunkan tekanan darah.
15. Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan
mulut. Susu mampu mengurangi keasaman
mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi berlubang.
16.
Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
17.
Mencegah diabetes tipe 2.
18. Membantu
agar lebih cepat tidur,Hal ini karena kandungan susu akan
merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.
G. Mutu
Susu
Susu adalah minuman yang sangat
menyehatkan bagi tubuh karena memiliki kandungan gizi yang terhitung lengkap,
menjadikan susu sebagai salah satu bahan makanan yang istimewa terlebih dari
sisi kelezatannya. Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh maka
dari itu susu dianggap salah satu bahan makanan yang penting untuk dimiliki.
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing atau sapi atau hewan
perah lainnya yang sehat dan bersih dan diperoleh dengan cara pemerahan yang
benar dan kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan
belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998).Untuk menghasilkan susu yang
segar, maka ternak harus diberi pakan yang harus diatur mutunya, mengandung
zat-zat gizi memadai,bebas dari antibiotic dan bahan-bahan toksik lainnya. Dengan
demikian hewan perah (sapi) akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang
baik. Mutu susu segarpun juga harus didukung oleh cara pemerahan yang
benar, termasuk didalamnya pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis
dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja yang mengambil susu dari
ambing hewan ternak, baik sapi maupun kambing ataupun juga hewan perah lainnya.
Dengan kemajuan zaman susu tidak hanya diolah melalui perahan saja, kini dengan
adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan mampu menjadikan usia susu
lebih tahan lama. Selain itu, dapat pula menjadikan susu beraroma enak
sehingga disukai banyak orang (semua kalangan).
Umumnya
susu yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah susu olahan, baik bentuk kerusakan
protein. Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen
coklat (melanoidin) akibat dari Reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi
pencoklatan non enzimetik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat
proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu cukup lama seperti pada pembuatan
susu bubuk. Adanya reaksi ini mengakibatkan menurunnya daya cerna
protein.Proses pemanasan susu pada suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga
dapat mengakibatkan terjadinya raseminasi asam-asam amino yaitu perubahan
konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Adanya raseminasi ini
sangat merugikan bagi tubuh.
Reaksi pencoklatan (Mallard) dan raseminasi asam amino berdampak pada
menurunnya lisin pada produk olahan susu. Itu berarti, mutu dari susu yang
dihasilkan (olahan) juga ikut menurun. Maka dari itu dalam pengolahan haruslah
diperhatikan hal – hal yang seharusnya dilakukan dengan benar.
Apabila pengolahan susu tidak dijalankan secara benar atau sempurna, maka
dikhawatirkan susu akan terkontaminasi. Terlebih bila alat penyimpan air susu (milk
can) tidak dibebashamakan terlebih dahulu. Kontaminasi air susu dapat
terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:
1. Cara pemerahan yang tidak hygienis, antara lain :
a. Tidak
menggunakan kandang perah yang bersih, sehingga berbau
b. Tidak
menggunakan alat perah yang bebas hama, seperti milk can
c. Ternak
tidak dibersihkan dari kotoran, terutama bagian anus
d. Tangan
pemerah tidak dibersihkan terlebih dahulu
e. Cara memerah yang salah
e. Cara memerah yang salah
2. Penyimpanan air susu pada can yang berkaitan dengan
bau ruangan, keadan debu, temperatur dan kelembaban ruangan
3. Pengolahan air susu
4.Transportasi air susu
Air susu yang segar hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24 jam saja,
maka alangkah baiknya apabila air susu yang berlebih diolah melalui pengolahan
yang tepat agar tidak mubazir. Lewat dari batas waktu tersebut, maka susu yang
semula segar akan menjadi basi, dan itu artinya terbuang percuma. Air susu juga
merupakan media dari penyebaran penyakit zoonosis, yaitu yaitu
penyakit primer manusia dan penyakit primer hewan yang penyebarannya dapat
timbale balik. Oleh karena itu, pemeriksaan kualitas air susu sebelum
dimanfaatkan atau sebelum pengolahan sangatlah penting.
Susu
segar yang baru diperas dari ambing sapi,mudah mengalami perubahan kualitas
apabila tidak diberikan perlakuan yang benar, namun susu akan bertahan lama
jika segera ditangani secara benar dan higienis sejak dari pemerahan.Susu dapat
dikatakan steril jika selama berada di dalam ambing atau kelenjar air susu,
namun apabila sudah berhubungan dengan udara,susu dapat dengan mudah
terkontaminasi dan itu menyebabkan sumber penyakit bagi ternak dan manusia yang
mengkonsumsi susu tersebut. Dan hal ini menyebabkan gangguan kesehatan,
keracunan bahkan hingga menyebabkan kematian. Susu sapi yang sudah rusak
artinya kualitasnya menurun. Hal itu dapat disebabkan dari suhu penyimpanan,perubahan
warna maupun bau hingga mengakibatkan tumbuhnya mikroba yang merugikan.Jika
demikian, susu yang seharusnya memberikan manfaat bagi tubuh justru berdampak
negatif bagi kesehatan tubuh.
Sesuai standar SNI, susu segar organoleptiknya tidak berubah, warna putih
kekuningan, baudan rasanya khas susu segar, dan cemaran mikroba ditetapkan
dibawah maksimal 1 X 106 CFU/ml. Biasanya susu segar akan
menurun kualitasnya setelah 3 jam tidak didinginkan, sehingga mikroba akan
lebih cepat berkembang dan menyebabkan kualitas susu berkurang atau menjadi
tidak bagus. Susu segar menjadi tidak berkualitas jika disimpan
pada suhu yang relative tinggi (20-30°C). Susu yang disimpan pada suhu 4°C
mampu bertahan hingga 100 jam, pada suhu 10°C tahan 89 jam, pada suhu 15°C
tahan 35 jam. Pada suhu 20°C susu akan mampu bertahan 19 jam, dan pada suhu
30°C susu hanya mampu bertahan selama 11 jam.Demikian juga jumlah
mikroorganisme akan berubah setelah waktu 24 jam. Kualitas susu yang
dihasilkan sebenarnya tidak terlepas dari perlakuan, dimulai kebersihan ternak,
peternak, dan pengumpul susu. Serta tak lupa alat yang digunakan, proses
penampungan susu dan penanganan rantai dingin susu.
Kualitas susu dapat dilihat dari sifat fisik maupun kimia nya. Maka dapat
disimpulkan, susu yang baik apabila jumlah bakteri yang ada sedikit, tidak
mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau
kotoran lainnya, mempunyai cita rasa yang baik, dan tidak dipalsukan. Kualitas
susu sapi susunya ketika umrnya 3 atau 4 tahun. Pemerahan menggunakan tangan
ataupun menggunakan mesin tidak memperlihatkan perbedaan dalam produksi susu, kualitas
ataupun komposisi susu.Hubungan antara umur dan jumlah pemerahan dapat dihat
dalam tabel berikut :
|
UMUR SAPI
|
PEMERAHAN
|
|
|
3 x SEHARI
|
4 X SEHARI
|
|
|
2 tahun
|
20 % >
|
35 % >
|
|
3 tahun
|
17 % >
|
30 % >
|
|
4 tahun
|
15 % >
|
26 % >
|
PERSYARATAN KUALITAS SUSU YANG BAIK
Bila kita
akan mengolah susu segar menjadi sesuatu produk olahan merupakan hal yang
penting untuk menggunakan susu yang berkualitas baik. Persyaratan
kualitas susu untuk pengolahan ini mencakup persyaratan Fisika-kimia (chemico-physical-requirement)
dan Bakteri (bacteriological requirement).
Biasanya
susu harus mempunyai kualitas bakteri yang baik Pertumbuhan bakteri yang cepat
pada susu segar menyebabkan bau yang tidak enak. Susu dapat terkontaminasi dari
dalam maupun dari luar ambing. Kontaminasi dari dalam ambing berasal dari
penyakit (TBC, brucellosis, mastitis), sedangkan kontaminasi dari luar berasal
dari puting, udara, peminum susu, lalat dan alat pemerahan susu. [1] Hal
yang penting lainnya adalah susu harus bebas dari residu antibiotik, pestisida,
dan serta susu yang berasal dari sapi yang mendapatkan perlakuan obat-obatan
tidak boleh digunakan. [1] Yang harus dijaga adalah bahwa
susu tidak terkontaminasi oleh residu pembersih (detergen). [1] Susunan
dan kekentalan merupakan hal yang penting diperhatikan bahwa susu tidak
dipalsukan. [1]Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam
susu, kualitas susu di negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi
tiga macam, yaitu :
A. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A
(No. 1.) jika jumlah bakteri yang terdapat dalam susu segar tidak lebih dari
100.000 setiap milliliter. Bakteri-bakteri koli tidak lebih dari 10 /ml.
B. Susu kualitas B (No. 2, sedang) jika
jumlah bakteri nya antara 100.000 – 1.000.000/ml, dan jumlah bakteri koli tidak
lebih dari 10/ml.
C. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek)
jika jumlah bakterinya lebih daripada 1.000.000/ml.
Macam-macam
bakteri yang hidup di susu :
1. Fam. Micrococcaceae
-susu yang kurang terjaga kebersihannya
-menyebabkan asamnya susu
-susu yang kurang terjaga kebersihannya
-menyebabkan asamnya susu
2. Fam. Enterobacteriaceae
-Escherchia coli
& Aerobacter aerogenes
-Dapat mengadakan fermentasi
laktosa menghasilkan karbondioksida, hidrogen, asam
organik. Ini mengganggu mutu air
susu.
3. Saprobakteri
-Genus Proteus, Bacillus,
Clostridium,Sarcina
-Dapat menguraikan protein
sehingga mengakibatkan busuknya air susu
4. Alcaligenes viscolactis
-Menyebabkan air susu berlendir
5. Pseudomonas syncyanea
-Menyebabkan air susu berwarna biru
-Berbiak cepat setelah air susu mulai asam
-Menyebabkan air susu berwarna biru
-Berbiak cepat setelah air susu mulai asam
6. Serratia
marcesceus
-Menyebabkan air susu berwarna
merah
PEMERIKSAAN KUALITAS SUSU
Pemeriksaan
air susu dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis. Pemeriksaan
secara fisik dapat dilakukan dengan memeriksa warna, rasa dan aroma air susu
dengan indera kita, sedangkan pemeriksaan kualitas air susu secara kimia
dilakukan dengan menggunakan zat kimia atau reaksi kimia tertentu. Pemeriksaan
kualitas air susu secara biologis dapat dilakukan dengan mikroskopis,
bakteriologis dan biokemis.
Keadaan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu kotor, mengandung
kuman-kuman yang tidak ditemukan didalam air susu normal, air susu mulai busuk. Susunan
air susu dikatakan menyingkir, bila air susu dicampur dengan bahan-bahan yang
biasanya tidak ditemukan pada air susu yang normal atau bila air susu tidak
memenuhi syarat-syarat minimal.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas air susu :
1.
Keadaan kandang
2.
Keadaan kamar susu
3.
Kesehatan sapi
4. Kesehatan
pemeliharaan sapi
5. Cara
pemberian pakan sapi
6.
Persiapan sapi yang akan diperah
7.
Persiapan pemerah
8. Bentuk
dari ember
9.
Pemindahan air susu dari kandang
10.
Penyaringan air susu
11. Cara
pendinginan air susu
12. Cara
pencucian alat-alat
13.
Pengawasan terhadap lalat
H. Penyimpanan Susu
Susu
merupakan bahan makanan dengan protein tinggi, kaya nutrisi dan tanpa kandungan
zat anti bakteri. Susu akan menjadi sasaran yang cukup empuk
bagi para bakteri untuk berkembang biak di sana, oleh karena itu kita
harus benar-benar memperhatikan caramenyimpan dan menangani susu.
Berbagai
masalah kesehatan hingga kematian bisa terjadi hanya karena susu tanpa disadari
telah membusuk. Ini juga berlaku pada produk-produk makanan yang terbuat dari
bahan susu, seperti keju, es krim, susu kental manis, susu bubuk, yoghurt dan
sebagainya. Agar susu tetap aman dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang
agak lama, sebaiknya diperhatikan kondisi penyimpanannya.
1. Cara
Menyimpan Susu dan Didih Susu
Susu atau dadih susu disimpan di suhu 1
hingga 4oC di dalam kulkas. Umumnya kulkas memiliki suhu 4oC,
namun ini juga tergantung dari kerapatan dan kondisi kulkas. Untuk memastikan
susu tersimpan di suhu yang memadai, tempatkan susu di tengah-tengah kulkas. Susu
jangan diletakkan di bagian pintu kulkas karena suhu di bagian ini lebih
mudah berubah-ubah sehingga susu akan mudah rusak.
2. Cara Menyimpan
Susu yang Telah Dibuka
Susu yang
telah dibuka harus digunakan maksimal satu hari setelah kemasannya dibuka walaupun
telah disimpan di kulkas. Kebiasaan menuang susu di meja makan kemudian
memasukkan lagi ke dalam kulkas dan melakukannya terus untuk satu kemasan yang
sama selama berhari-hari menyebabkan susu rusak karena kontaminasi bakteri saat
dibawa keluar dari kulkas dan disimpan lagi dalam waktu yang lama.
3. Cara
Menyimpan Susu Bubuk
Susu bubuk disimpan dalam kontainer tertutup
rapat dan diletakkan dalam suhu 10 hingga 15oC agar susu
bubuk tetap awet. Untuk mencapai suhu tersebut, susu bubuk dapat
disimpan di bagian pintu kulkas.
4. Cara
Menyimpan Susu Kental Manis
Susu
kental manis yang masih dalam kaleng dapat bertahan di suhu ruangan
hingga satu tahun. Namun jika sudah dibuka, susu harus disimpan di
dalam kulkas dan harus digunakan dalam 8 hingga 20 hari berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Susu yang
merupakan minuman kaya manfaat ini memiliki berbagai jenis dan macamnya. Susu
juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan lain seperti yogurt, mentega,
keju, es krim dll. Dari segi manfaat susu memiliki banyak kelebihan seperti
mencegah penyakit darah tinggi dan jantung, menetralisir racun , menambah
kekuatan tulang dll. Selain itu susu juga mampu diserap dengan sempurna dalam
tubuh yakni sebesar 100%. Oleh karena itu susu dikatakan sangat baik dinyatakan
sebagai bahan makanan. Susu yang baik adalah apabila jumlah bakteri yang ada
sedikit, tidak mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung
debu atau kotoran lainnya, mempunyai cita rasa yang baik dan tidak dipalsukan.
B. Saran
Dengan
mengetahui segala hal tentang susu, terutama manfaatnya bagi kesehatan dan
tubuh kita, hendaknya kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dalam bidang
kesehatan, hendaknya kita selalu mengonsumsi susu dengan porsi yang cukup
setiap hari agar kita bisa merasakan manfaatnya sesuai yang disebutkan dalam
penjelasan di atas. Dengan menerapkan penggunaan susu secara bijaksana, kita
dapat memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf (diunduh
pada tanggal 12 November 2015).
Buckle,
K.A., R. A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
http://simpleisperfect.wordpress.com/2010/06/21/syarat-susu-yang-baik/#more-662(diunduh
pada tanggal 12 November 2015).
http://kamicintapeternakan.blogspot.com/2009/07/sifat-sifat-susu.html(diunduh
pada tanggal 18 November 2015).
Buckle,
K.A., 2009. Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Rebo
International b.v., Lisse, The Netherlands .Dumont’s Lexicon of Cheese.
2004.. ISBN 978-90-366-1689-8. Page
19-21
Gisslen,
Wayne.2007. Professional Cooking. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-0-471-66376-8. Page
811.
http://darrellshop.multiply.com/journal/item/5/Proses_UHT_Upaya_Penyelamatan_Gizi_pada_Susu(diunduh
pada tanggal 12 November 2015)
http://www.sinartani.com/nilai-tambah/pasca-panen/3200.html(diunduh
pada tanggal 12 November 2015)
http://www.indosiar.com/ragam/49546/susu-uht-bernilai-gizi-lebih(diunduh
pada tanggal 12 November 2015)
http://www.scribd.com/doc/34800797/Bab-10-Uji-Kualitas-Susu(diunduh
pada tanggal 12 November 2015)
http://gosiphot.me/cara-menyimpan-susu-yang-baik-dan-benar.html/feed.
ijin copy yah kak makasih kak
BalasHapuspt sumber alfaria trijaya tbk.